Archive for 2018
Cokelat ♡
1
Ketika kamu melihat warna putih di depanmu,
apa yang kamu pikirkan?
Apakah kamu akan mengisi kekosongan warna itu?
Ketika kamu melihat warna hitam di depanmu,
apa yang kamu pikirkan?
Bisakah kamu memberikan terang untuk warna itu?
Bagaimana kalau warna cokelat?
apa yang kamu pikirkan?
Apa kamu benar-benar menganggapnya sebuah warna?
Atau sebuah makanan?
Saya sendiri berpikir bahwa cokelat adalah warna yang bisa dimakan.
Rasanya manis,
dan saya suka.
.
Saya sendiri berpikir bahwa kamu adalah seseorang yang selalu saya perhatikan.
Senyumanmu manis,
dan saya suka.
Ketika saya masih duduk di bangku kelas 3 SMP, saya sangat menyukai cokelat.
Selalu setiap istirahat saya membeli jajanan yang mengandung unsur cokelat.
Dan saya sangat senang ketika orang lain memberikan saya cokelat.
Apalagi kalau yang memberi saya cokelat adalah orang yang saya suka.
Bayangkan, orang yang kamu suka memberikan sesuatu yang kamu suka.
It feels like we can fly without wing.
Jangan hanya dibayangin deh, didoakan saja semoga bisa benar terjadi.
Kelas 3 SMP,
adalah saat-saat dimana saya adalah seorang pecandu game.
Berat. Sangat sulit lepas.
Saking candunya, disaat ada pelajaran pun masih saya mainkan.
Smartphone saya sudah berkali-kali diambil dari saya dan menginap di sekolah.
Dan sekarang saya baru menyadari betapa bodohnya saya saat itu.
Di semester kedua,
saya menjadi seller diamond game yang saya mainkan.
Satu angkatan di sekolah saya yang juga bermain game yang sama, membeli diamond ke saya.
Hingga akhirnya suatu hari saya bertemu dengan buyer yang sangat maniak.
Dia selalu membeli dalam jumlah banyak,
dan terus menerus.
Mungkin saja dia sultan,
tapi saya tidak tega kalau uangnya habis hanya untuk sebuah permainan.
Saya selalu menolak ketika ia ingin membeli.
Tapi mungkin karena itu kami jadi dekat.
1 bulan sebelum Ujian Nasional,
saya memutuskan untuk benar-benar fokus ujian.
Saya tinggalkan semua kebiasaan buruk saya.
Saya bukan lagi seorang pecandu game.
Saya bukan lagi seorang seller.
Saya bukan lagi seorang yang selalu tidur larut untuk push rank.
Saya bukan lagi seorang yang selalu bangun kesiangan.
Dan saya adalah orang yang butuh semangat.
Di sekolah, saya selalu mencari orang yang sekiranya ketika saya memandangnya, saya jadi semangat.
Geli sih memang kedengarannya, tapi itulah kenyataannya.
Dan ternyata memang benar-benar ada,
seseorang yang kemudian menjadi salah satu orang yang saya suka,
memberikan sesuatu yang saya suka.
Cokelat.
Dan pemberinya adalah seorang buyer maniak.
Kalau diingat-ingat lagi, dulu saya sangat memprihatinkan.
Karena cokelatnya harus diambil sendiri dari kelasnya, jadi seakan-akan saya yang meng'apel'i.
Dan karena itu saya menjadi bahan cie-ciean teman di kelasnya,
"Masa cewe yang ngapel?"
2 Minggu sebelum Ujian Nasional,
dia menyatakan perasaannya pada saya dan bertanya apakah saya mau menjadi pacarnya atau tidak.
Saat itu saya sangat bingung,
karena saya sendiri punya artian kata 'suka' dalam makna yang berbeda-beda.
Dan kalau ditanya mau jadi pacar atau tidak,
saya akan memilih jawaban ya untuk orang yang saya sukai dalam artian saya benar-benar menyayanginya.
Bagi saya saat itu, sang buyer maniak itu adalah seseorang yang saya sukai dalam artian saya mengagumi kepribadiannya.
Tapi kemudian saya mencari masukan-masukan dari beberapa teman, dan saya juga bertanya,
"Kira-kira kalau punya pacar itu untuk apa?"
Dan jawaban yang paling berkesan saya dapatkan adalah,
"Pacar itu sebagai motivasi"
Jawaban itu akhirnya saya jadikan sebagai jawaban saya untuknya.
Akhirnya saya berpikir bahwa dialah motivator saya untuk Ujian Nasional nanti.
Kalau biasanya putus disaat-saat sebelum UN karena mau fokus UN, saya malah kebalikannya.
Dan benar saja, saya benar-benar semangat belajar setelah itu.
Pacaran saya saat itu sama sekali tidak ada kata romantis sepertinya.
Mungkin itu karena saya yang terlalu fokus pada tujuan berpacaran, yaitu sebagai motivator saya untuk Ujian Nasional.
1 Bulan setelah itu.
Saya sudah menjalani Ujian Nasional dengan lancar,
saya sangat lega,
karena setidaknya saya mengerjakan semuanya dengan usaha saya sendiri.
Hingga hari kelulusan tiba,
saya mulai berpikir bahwa tugas motivator saya sudah selesai.
Saya bilang padanya demikian,
dan mungkin dia merasa sedih saat itu.
Bodohnya saya saat itu yang masih lugu dan selalu berkata apa adanya pada orang lain.
Sampai akhirnya beberapa hari setelah kelulusan,
menjadi hari pertama dan terakhir kami nge-date.
Terakhir? Kenapa?
Orang tua saya amat sangat protektif.
Bulan Mei 2018 sedang ada bom di daerah Jakarta.
Padahal yang seharusnya saya menikmati masa-masa libur kelulusan saya,
saya tidak diperbolehkan kemanapun oleh orang tua saya.
Tapi akhirnya saya dijemput sama dia, dan dia ijin langsung ke orang tua saya.
Orang tua saya akhirnya mengizinkan, tapi tidak boleh sore-sore.
Pulangnya, saya sampai rumah jam 17:30, dan saya ditegur dan dinasehati panjang lebar oleh orang tua saya.
Saya merenungkannya,
dan besoknya saya putuskan dia.
Bukan karena masalah yang berat,
dan salah satunya karena tugasnya sebagai motivator sudah selesai.
Kami berpisah baik-baik.
Sampai akhirnya pengumuman hasil Ujian Nasional tiba.
Saya bersyukur,
dengan kemampuan saya yang bisa dibilang pas-pasan dan tobat saat 1 bulan sebelum ujian terlaksana,
hasilnya bisa dibilang cukup memuaskan.
Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada motivator saya saat itu.
apa yang kamu pikirkan?
Apakah kamu akan mengisi kekosongan warna itu?
Ketika kamu melihat warna hitam di depanmu,
apa yang kamu pikirkan?
Bisakah kamu memberikan terang untuk warna itu?
***
Bagaimana kalau warna cokelat?
apa yang kamu pikirkan?
Apa kamu benar-benar menganggapnya sebuah warna?
Atau sebuah makanan?
Saya sendiri berpikir bahwa cokelat adalah warna yang bisa dimakan.
Rasanya manis,
dan saya suka.
.
Saya sendiri berpikir bahwa kamu adalah seseorang yang selalu saya perhatikan.
Senyumanmu manis,
dan saya suka.
***
Ketika kamu menyukai seseorang,
apa yang kamu lakukan?
Apakah kamu ingin mendapatkannya?
Bagaimana kalau dia sudah menjadi milikmu?
apa yang kamu lakukan?
. . .
***
Selalu setiap istirahat saya membeli jajanan yang mengandung unsur cokelat.
Dan saya sangat senang ketika orang lain memberikan saya cokelat.
Apalagi kalau yang memberi saya cokelat adalah orang yang saya suka.
Bayangkan, orang yang kamu suka memberikan sesuatu yang kamu suka.
It feels like we can fly without wing.
Jangan hanya dibayangin deh, didoakan saja semoga bisa benar terjadi.
***
adalah saat-saat dimana saya adalah seorang pecandu game.
Berat. Sangat sulit lepas.
Saking candunya, disaat ada pelajaran pun masih saya mainkan.
Smartphone saya sudah berkali-kali diambil dari saya dan menginap di sekolah.
Dan sekarang saya baru menyadari betapa bodohnya saya saat itu.
Di semester kedua,
saya menjadi seller diamond game yang saya mainkan.
Satu angkatan di sekolah saya yang juga bermain game yang sama, membeli diamond ke saya.
Hingga akhirnya suatu hari saya bertemu dengan buyer yang sangat maniak.
Dia selalu membeli dalam jumlah banyak,
dan terus menerus.
Mungkin saja dia sultan,
tapi saya tidak tega kalau uangnya habis hanya untuk sebuah permainan.
Saya selalu menolak ketika ia ingin membeli.
Tapi mungkin karena itu kami jadi dekat.
1 bulan sebelum Ujian Nasional,
saya memutuskan untuk benar-benar fokus ujian.
Saya tinggalkan semua kebiasaan buruk saya.
Saya bukan lagi seorang pecandu game.
Saya bukan lagi seorang seller.
Saya bukan lagi seorang yang selalu tidur larut untuk push rank.
Saya bukan lagi seorang yang selalu bangun kesiangan.
Dan saya adalah orang yang butuh semangat.
Di sekolah, saya selalu mencari orang yang sekiranya ketika saya memandangnya, saya jadi semangat.
Geli sih memang kedengarannya, tapi itulah kenyataannya.
Dan ternyata memang benar-benar ada,
seseorang yang kemudian menjadi salah satu orang yang saya suka,
memberikan sesuatu yang saya suka.
Cokelat.
Dan pemberinya adalah seorang buyer maniak.
Kalau diingat-ingat lagi, dulu saya sangat memprihatinkan.
Karena cokelatnya harus diambil sendiri dari kelasnya, jadi seakan-akan saya yang meng'apel'i.
Dan karena itu saya menjadi bahan cie-ciean teman di kelasnya,
"Masa cewe yang ngapel?"
2 Minggu sebelum Ujian Nasional,
dia menyatakan perasaannya pada saya dan bertanya apakah saya mau menjadi pacarnya atau tidak.
Saat itu saya sangat bingung,
karena saya sendiri punya artian kata 'suka' dalam makna yang berbeda-beda.
Dan kalau ditanya mau jadi pacar atau tidak,
saya akan memilih jawaban ya untuk orang yang saya sukai dalam artian saya benar-benar menyayanginya.
Bagi saya saat itu, sang buyer maniak itu adalah seseorang yang saya sukai dalam artian saya mengagumi kepribadiannya.
Tapi kemudian saya mencari masukan-masukan dari beberapa teman, dan saya juga bertanya,
"Kira-kira kalau punya pacar itu untuk apa?"
Dan jawaban yang paling berkesan saya dapatkan adalah,
"Pacar itu sebagai motivasi"
Jawaban itu akhirnya saya jadikan sebagai jawaban saya untuknya.
Akhirnya saya berpikir bahwa dialah motivator saya untuk Ujian Nasional nanti.
Kalau biasanya putus disaat-saat sebelum UN karena mau fokus UN, saya malah kebalikannya.
Dan benar saja, saya benar-benar semangat belajar setelah itu.
Pacaran saya saat itu sama sekali tidak ada kata romantis sepertinya.
Mungkin itu karena saya yang terlalu fokus pada tujuan berpacaran, yaitu sebagai motivator saya untuk Ujian Nasional.
1 Bulan setelah itu.
Saya sudah menjalani Ujian Nasional dengan lancar,
saya sangat lega,
karena setidaknya saya mengerjakan semuanya dengan usaha saya sendiri.
Hingga hari kelulusan tiba,
saya mulai berpikir bahwa tugas motivator saya sudah selesai.
Saya bilang padanya demikian,
dan mungkin dia merasa sedih saat itu.
Bodohnya saya saat itu yang masih lugu dan selalu berkata apa adanya pada orang lain.
Sampai akhirnya beberapa hari setelah kelulusan,
menjadi hari pertama dan terakhir kami nge-date.
Terakhir? Kenapa?
Orang tua saya amat sangat protektif.
Bulan Mei 2018 sedang ada bom di daerah Jakarta.
Padahal yang seharusnya saya menikmati masa-masa libur kelulusan saya,
saya tidak diperbolehkan kemanapun oleh orang tua saya.
Tapi akhirnya saya dijemput sama dia, dan dia ijin langsung ke orang tua saya.
Orang tua saya akhirnya mengizinkan, tapi tidak boleh sore-sore.
Pulangnya, saya sampai rumah jam 17:30, dan saya ditegur dan dinasehati panjang lebar oleh orang tua saya.
Saya merenungkannya,
dan besoknya saya putuskan dia.
Bukan karena masalah yang berat,
dan salah satunya karena tugasnya sebagai motivator sudah selesai.
Kami berpisah baik-baik.
Sampai akhirnya pengumuman hasil Ujian Nasional tiba.
Saya bersyukur,
dengan kemampuan saya yang bisa dibilang pas-pasan dan tobat saat 1 bulan sebelum ujian terlaksana,
hasilnya bisa dibilang cukup memuaskan.
Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada motivator saya saat itu.
***
Demikianlah catatan masa lalu saya.
Mungkin kalian bisa menggunakan alasan saya berpacaran.
Tapi saya sarankan, berpacaran dengan orang yang kamu sukai dalam artian kamu benar-benar menyayanginya.
Dalam artikel kali ini saya juga ingin menyampaikan maaf,
atas keluguan saya saat itu.
Terkhusus untuk orang yang bersangkutan.
Dan terimakasih banyak karena sudah sangat berjasa menjadi motivator saya saat itu.
***
Bagi saya,
Pacar adalah sebuah motivasi,
bukan pemecah konsentrasi.
Ketika kamu menyukai seseorang,
apa yang kamu lakukan?
Apakah kamu ingin mendapatkannya?
Bagaimana kalau dia sudah menjadi milikmu?
apa yang kamu lakukan?
. . .
~~~
Bayangkan,
orang yang kamu suka memberikan sesuatu yang kamu suka.
It feels like we can fly without wing.
Jangan hanya dibayangin deh, didoakan saja semoga bisa benar terjadi.
By : Ruth Gracia
15TIMEWA ♡
1
Sabtu, 11 Agustus 2018
Genaplah 15 tahun usiaku saat ini. Aku sangat bersyukur kepada Tuhan karena masih memberikanku kesempatan untuk melanjuti kehidupanku di dunia ini dengan umurku yang ditambahkan lagi oleh-Nya.
Tidak ada yang tahu sampai kapan kita akan hidup di dunia ini.
Tidak ada yang tahu angka apakah yang menjadi akhir dari kehidupan kita.
Dan karena itu, terciptalah kalimat, "Selagi masih ada waktu"
Ya..
Gunakanlah waktu yang sudah diberikan-Nya untuk segala pekerjaan yang baik.
Genaplah 15 tahun usiaku saat ini. Aku sangat bersyukur kepada Tuhan karena masih memberikanku kesempatan untuk melanjuti kehidupanku di dunia ini dengan umurku yang ditambahkan lagi oleh-Nya.
Tidak ada yang tahu sampai kapan kita akan hidup di dunia ini.
Tidak ada yang tahu angka apakah yang menjadi akhir dari kehidupan kita.
Dan karena itu, terciptalah kalimat, "Selagi masih ada waktu"
Ya..
Gunakanlah waktu yang sudah diberikan-Nya untuk segala pekerjaan yang baik.
~ ~ ~
By the way, saya mau berbagi cerita singkat diartikel ini tentang lembaran awal saya diusia saya yang ke-15 tahun ini.
Karena kalau dipikir-pikir, ternyata 15tahunku ini adalah 15 tahun yang spesial, yang istimewa, yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Banyak pelajaran yang bisa kuambil seharian penuh kemarin, 11 Agustus 2018.
Selama ini aku tinggal dan hidup bersama Eyang Kakung dan Eyang Putri. Sejak lahir, balita, sampai saat inipun aku masih tinggal sama Eyang.
Eyang adalah orang yang paling dekat denganku, dan perannya lebih besar daripada mami dan papiku. Karena mami dan papi sibuk dengan pekerjaannya dan selalu pulang malam, Eyang-lah yang selalu ada di rumah jagain aku juga kakak dan adikku.
Sejak TK sampai SD, aku diantar jemput oleh Eyang Kakung. Jadi, mungkin semua teman-teman TK dan SDku sudah kenal dengan Eyang Kakung. Aku mulai bisa berangkat ke sekolah sendiri sejak kelas 8 semester 2. Jadi sudah selama 8 tahun Eyang Kakung menjadi supir pribadiku >,<
Eyang Kakung adalah seorang Pendeta. Kadang kalau lagi khotbah, aku juga kakak dan adikku suka ikut mengantar Eyang khotbah ke gerejanya. Mungkin teman-temannya Eyang Kakung juga sudah kenal dengan kami.
Seiring berjalannya waktu, yang namanya manusia pasti akan menua. Padahal sudah dari kecil aku panggil Eyang, dan Eyang sudah tua dari dulu, tapi baru kerasa tuanya sekarang, Eyang Kakung udah gakuat nganterin aku kemana-mana. Eyang Kakung udah mulai batuk-batuk, udah suka sakit dadanya.
Aku pikir cuma batuk-batuk biasa, tapi entah kenapa sudah lebih dari 3 bulan, batuknya gabisa hilang.
Aku pikir cuma batuk-batuk biasa, tapi entah kenapa sudah lebih dari 3 bulan, batuknya gabisa hilang.
Karena takut kenapa-kenapa, akhirnya Eyang Kakung harus diperiksa dan dibawa ke dokter. Tidak ada yang bisa mendiagnosa apa penyakit Eyang Kakung saat itu. Aku sekeluarga sedih mendengarnya, dan hanya bisa berserah dan berdoa, semoga Eyang Kakung nggak kenapa-kenapa.
Tapi...
Akhirnya keluar juga hasilnya dari dokter. Tanggal 3 Juli 2018 barulah kita tahu apa penyakit yang Eyang Kakung derita.
T4n1m1a, artinya
T4 tumor sudah menyebar ke paru lain,
N1 sudah kena ke kelenjar limpa,
M1a sudah menyebar ke paru lain dan ganas.
Dan katanya sudah stadium 4.
Awalnya aku gapercaya, karena yang menyampaikan itu adalah Budeku yang biasanya suka bercanda. Tapi aku percaya karena Bude ngomongnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Eyang Kakung sudah lama mengidap penyakit itu, sudah stadium 4 ya Tuhan )):
Aku pikir Eyang Kakung malah nggak sakit apa-apa, karena memang tidak kelihatan seperti orang sakit. Eyang Kakung juga nggak pernah ngeluh sakit atau capek, kalaupun capek hanya minta dipijitin tanpa keluhan sama sekali. Ah, sayang sekali aku suka nolak kalau Eyang Kakung minta dipijitin ):
Sekarang, Eyang Kakung lagi dirawat di Rumah Sakit.
Eyang Kakung mulai dirawat lagi di Rumah Sakit hari Kamis tanggal 9 Agustus kemarin karena Eyang sudah susah bernapas. Hari Jumat, semua keluargaku ke Rumah Sakit menjenguk Eyang Kakung. Aku ditinggal di rumah bersama kakak dan adikku, jaga rumah katanya. Padahal aku sangat ingin bertemu dengan Eyang Kakung, menjenguk Eyang Kakung, karena rasanya kangeeeeeennnn bangeett.
Baru kemarin di hari ulang tahunku aku diperbolehkan ikut ke Rumah Sakit bertemu dengan Eyang Kakung, dan tidak ada yang jaga rumah.
Sampai di Rumah Sakit, ketika mau masuk ke dalam ruangannya, aku dan adikku tidak diperbolehkan masuk oleh Pak Satpam, namanya Bapak Sulaeman. Katanya aku masih anak-anak, jadi tidak boleh masuk, dan harus tunggu sampai jam besuk. Padahal aku sudah sampai di Rumah Sakit dari jam setengah 8 pagi, dan harus menunggu untuk masuk sampai jam 11. Yasudah, akhirnya aku dan adikku makan dulu di kantin. Ketika sudah jam 11, akhirnya aku dan adikku bisa masuk ke kamar Eyang Kakung. Tapi sebelum masuk, Eyang Putri sedikit memarahiku, kenapa aku ikut dan tidak jaga rumah saja. Yah, mataku jadi berkaca-kaca, karena pikiran negatifku muncul, "Aku baru masuk bukannya diucapin hbd kok malah dimarahin?):"
Tapi ya akhirnya masuk juga.. Aku ketemu sama Eyang Kakung, dan bisa ngobrol lagi sama Eyang Kakung. Semakin sore, ternyata Eyang Kakung banyak tamunya. Dan akhirnya aku pulang di jam setengah 9 malam. Kakakku menginap di Rumah Sakit menemani Eyang Kakung dan Eyang Putri.
Dari cerita sepanjang itu, singkat saja bahwa kemarin seharian ulang tahunku dirayakan di Rumah Sakit. Yang biasanya saat ulang tahun dirayakan bersama teman-teman, tahun ini sangat berharga karena bisa meluangkan waktu bersama keluarga. Bisa melayani Eyang Kakung dan Eyang Putri di Rumah Sakit, disuruh ini itu di Rumah Sakit, dan berdoa bersama. Rasanya sangat lega bisa seharian penuh bersama dengan keluarga sendiri. Karena biasanya sibuk dengan pekerjaan dan sekolah masing-masing.
Aku bersyukur pada Tuhan karena Eyang Kakung tampak kuat dan tegar seperti biasanya, tidak terlihat seperti orang yang sudah sakit parah.
Eyang Kakung sangat COOL dan GANTENG MAKSIMAL!!
Aku juga bersyukur pada Tuhan karena Satpamnya sangat peduli dengan kondisiku yang kekebalan tubuhnya masih seperti anak-anak sehingga Bapak Satpam melarangku untuk berlama-lama di ruangan Rumah Sakit, takut aku tertular katanya.
Aku bersyukur karena ulang tahunku tahun ini, aku mendapat banyak pelajaran hidup. Mungkin diartikel-artikel selanjutnya bakal aku share~
~
Untuk teman-teman semua, yuk luangkan waktu lebih banyak bersama keluarga.
Jangan cuma sama pacar kamu bisa bela-belain semua waktu yang kamu punya buat dia.
Jangan hanya karena ingin dianggap sebagai teman yang baik, kamu jadi harus selalu bersama dengan dia.
Selagi masih ada waktu, yuk kita luangkan waktu lebih banyak bersama keluarga.
Lagu 'Harta yang Paling Berharga adalah Keluarga' itu benar lhoo teman-teman. Jangan sampai harta itu hilang dan pergi. :*
Terimakasih untuk semua orang yang aku kenal dan sudah membuat hidupku lebih berwarna, karena 15 tahun hidupku saat ini terasa 15TIMEWA !!! ♡
By : Ruth Gracia
Be on Time ♡
1
“Kamu terlambat”
Pernah kan mendengar kata-kata itu? Terutama untuk pelajar
yang sudah berpengalaman pasti tidak jarang mendengarnya langsung kan??
Ada sebuah pertanyaan penting di benak kita yang mungkin
kerap kali membuat kita sebagai pelajar yang terlambat masuk sekolah merasa
bahwa dunia ini tidaklah adil.
Kenapa sih setiap kali
kita terlambat masuk sekolah, selalu saja ada hukumannya?
Padahal sudah ada
pepatah yang mengatakan bahwa ‘Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali’.
Padahal masih lebih
baik saya yang terlambat walau hanya sedikit, daripada ‘si dia’ yang absennya
sakit padahal bolos. (sindiran keras ><)
Teman-teman…
Mari kita temukan jawabannya bersama-sama.
Pernahkah kamu janjian bertemu dengan seseorang di suatu
tempat?
Sudah dibuat jam bertemunya?
Janjian jam berapa?
Bertemu dimana?
Apa kamu datang?
Atau dia yang tidak datang?
Hadir semua?
Kamu datang jam berapa?
Dia datang jam berapa?
Siapa yang terlambat?
Ada perasaan kesal karena dia terlambat?
Atau merasa bersalah karena kamu yang terlambat?
Atau bahkan tidak merasa bersalah sama sekali karena kamu
yang terlambat?
Teman-teman…
Jika sudah berjanji, maka tepatilah.
Jika sudah sepakat untuk waktu dan tempat, maka usahakanlah.
Jangan kecewakan siapapun.
Ketika kamu terlambat,
walau sedetik saja, kamu akan kehilangannya.
Kehilangan apa?
Sebuah kepercayaan yang selama ini sudah tertanam bisa
dengan mudahnya menurun lalu hilang hanya jika kamu terlambat.
Bukan hanya itu saja!
Terlambat yang digital rasanya lebih sakit, lhoo…
Ketinggalan event menarik di game contohnya. Atau bahkan
event diskon besar-besaran di online shop?
Ya… Kamu akan kehilangan itu. Walau hanya terlambat satu
detik saja.
Lalu apa hubungannya dengan ketika kita terlambat masuk
sekolah diberi hukuman?
Dari situlah kita dilatih.
Kita dilatih agar kita bisa selalu tepat waktu.
Diberi hukuman?
Memangnya kamu tidak akan jera jika tidak diberi hukuman?
Terlambat? Itu salahmu!
Tidak datang? Itu urusanmu!
Kira-kira apa yang menjadi alasanmu terlambat masuk sekolah
jika ditanya oleh guru piket?
Kesiangan? Jangan
tidur larut! Baca Selamat Tidur♡ biar kamu bisa tidur lebih awal.
Macet dijalan?
Bangun lebih pagi! Berangkat lebih pagi!
Ada masalah pencernaan? Bangun lebih pagi! Makan lebih pagi!
Buang air lebih pagi! Berangkat lebih pagi!
Tidak ada yang antar?
Bangun lebih pagi! Makan lebih pagi! Buang air lebih pagi! Berangkat sama
siapa? Mandiri! Inisiatif berangkat sendiri pakai angkutan umum atau ojek
online!
Sudah usaha tapi tetap terlambat? Gunakan saja nama saya.
Rajin Usaha Tiada Henti. Jika kamu percaya bahwa usaha keras tidak akan
mengkhianati hasil, maka lakukanlah.
Malas? Zzzzzz…….
Ayolah, tidak ada ruginya ke sekolah~
Biasakanlah tepat waktu, teman. Sekolah memanglah tempat
untuk kita belajar. Belajar mendisiplinkan hidup agar kamu tidak tersiksa di
kehidupan sosial diluar sana yang sebenarnya saat kamu tidak berada di sekolah.
~ ~ ~
tulisan ini ditulis oleh orang yang sedang berusaha untuk selalu tepat waktu dan tidak ingin kehilangan siapapun hanya karena kata terlambat pada tanggal 15 Juni 2018 .
By : Ruth Gracia
Selamat Tidur ♡
0
Bahan-bahan :
1. Air mendidih
2. 1 buah teh celup
3. Cangkir/Gelas/Mug
Langkah-langkah :
1. Buatlah 1 cangkir teh tawar alias tanpa gula. Untuk cara pembuatan teh bisa lihat disini.
2. Jika sudah tidak terlalu panas, minumlah teh yang sudah diseduh tadi dengan perlahan. Disarankan untuk melepaskan gadget jenis apapun, karena bisa memengaruhi efeknya.
3. Setelah selesai minum, badanmu akan terasa lebih rileks, begitu juga dengan otakmu.
4. Jangan lupa untuk mencuci cangkir teh tadi, dan sikat gigi.
5. Masuklah ke kamarmu, duduk di kasumu, lalu berdoa tidur.
6. Kamu bisa tidur dengan nyenyak^^
7. Selamat tidur ♡
~ ~ ~
Memasuki usia belasan tahun, sudah tidak mudah lagi bagi kita untuk bisa tidur dengan nyenyak,
Ntahlah mengapa, ada banyak sekali alasan bagi kita untuk menjawab berbagai macam pertanyaan yang menanyakan, "Kemarin tidur jam berapa?" atau "Ngapain aja kamu tidur jam segitu?"
Kira-kira ngapain yaa??
Kita hanya bisa jawab, "Ngga bisa tidur"
Padahal ada banyak sekali alasan yang membuat kita tidak bisa tidur, lhoo..
Dan yang menjadi sebuah faktor kita tidak bisa tidur adalah karena otak kita yang tidak bisa istirahat sejenak.
Akibatnya? Kita seringkali meluangkan waktu untuk nge-chat teman dan hanya bilang, "Woi gua gabut"
Dan itu dijam-jamnya yang seharusnya manusia sedang berada di alam mimpi.
Mengapa otak kita tidak bisa istirahat sejenak?
Ya, itu karena ada kegelisahan dalam dirimu.
Mengapa bisa gelisah?
Jawabannya hanya satu,.. "Namanya juga sudah remaja,"
Tapi kita harus ketahui hal-hal ini...
Susah tidur? Pasti juga akan susah bangun.
Kurang tidur? Tingkat konsentrasimu sehari-hari juga akan berkurang.
Jarang tidur? Stimulan tubuhmu akan menurun.
Yaa, intinya sih sebenarnya manusia itu harus cukup istirahat.
Seharusnya kita sebagai kaum muda juga harus cukup istirahatnya.
Jangan begadang hanya karena mau Push Rank,
atau bahkan karena Paket Midnight,
jangan-jangan karena Menunggu Reply? Dari siapa? Jelas dari seseorang yang berarti~ ♡
Kalau menurut ilmiah, manusia butuh tidur minimal 8 jam perhari.
Makanya biasanya ketika libur, kita seringkali begadang sampai pagi...
Tiba-tiba pas bangun sudah siang ><
Heyy!! Sudah tahu lagi masa pubertas, mengapa tidak merawat diri?
Yuklah tidurnya jangan larut begitu,..
Kita masih pelajar, bukan tugas kita untuk begadang..
Tugas kita adalah untuk belajar, bukan untuk Push Rank, nembus Paket Midnight, maupun Menunggu Reply yang sama sekali tidak memberikan kepastian apapun... :3
Lalu bagaimana caranya agar bisa tidur dan mendapatkan istirahat yang cukup?
Memangnya tidak susah mengubah kebiasaan kita yang biasa dibilang Insomnia?
Oke, teman-teman..
Kali ini saya ingin berbagi tips agar kita bisa tidur dengan rileks dan tidak kebanyakan mimpi agar mudah bangun juga.
How? Bagaimana caranya?
Bahan-bahan :
1. Air mendidih
2. 1 buah teh celup
3. Cangkir/Gelas/Mug
Langkah-langkah :
1. Buatlah 1 cangkir teh tawar alias tanpa gula. Untuk cara pembuatan teh bisa lihat disini.
2. Jika sudah tidak terlalu panas, minumlah teh yang sudah diseduh tadi dengan perlahan. Disarankan untuk melepaskan gadget jenis apapun, karena bisa memengaruhi efeknya.
3. Setelah selesai minum, badanmu akan terasa lebih rileks, begitu juga dengan otakmu.
4. Jangan lupa untuk mencuci cangkir teh tadi, dan sikat gigi.
5. Masuklah ke kamarmu, duduk di kasumu, lalu berdoa tidur.
6. Kamu bisa tidur dengan nyenyak^^
7. Selamat tidur ♡
~ ~ ~
By : Ruth Gracia
Kepada Hati yang Baru ♡
0
Sebut saja ini adalah sekuel dari artikel sebelumnya, dari ‘PAHA LAMA’ menjadi ‘PAHA BARU’
Sebut saja ini adalah sekuel dari artikel sebelumnya, dari ‘PAHA LAMA’ menjadi ‘PAHA BARU’
kePAda
HAti yang BARU
~ ~
~
Aku
menuliskan ini untuk diriku sendiri,
teruntuk
diriku yang mudah patah hati,
teruntuk
hatiku yang seringkali tergores dengan halusnya,
dan
juga teruntuk diriku yang ingin selalu berjuang.
Aku
manusia,
Kamu
pun yang membuatku patah hati jugalah seorang manusia.
Benar
kan?
Aku
tidak bisa sepenuhnya menyalahkan dirimu, karena kita ini satu spesies.
Dan
untuk dirimu yang juga pernah kubuat patah hati,
Tolong jangan sepenuhnya menyalahkan diriku.
Tolong jangan sepenuhnya menyalahkan diriku.
Bagiku
dan bagimu memanglah tidak ada alasan untuk saling mematahkan hati,
Tapi
yang kutahu, kita harus sama-sama berjuang dan saling menerima apa yang telah kita
perbuat
Membuat
seseorang patah hati bukanlah hal yang sederhana.
Dampaknya
besar, sangatlah besar
Orang
yang merasakan patah hati hanya memiliki 2 pilihan,
JATUH
atau BANGUN ?
Teruntuk
hati ini yang merasakan sakitnya patah hati,
Apakah
sudah ku maafkan perbuatannya?
Apakah
aku masih menyalahkan dia?
Tidak
mungkin juga aku menyalahkannya,
Justru
seharusnya aku berterimakasih padanya.
Teruntuk
dirimu yang membuatku patah hati,
Terimakasih
karena sudah membuatku merasakannya,
Aku
memaafkanmu, bahkan berterimakasih padamu.
Terimakasih
karena sudah membantuku meng-UPGRADE hati ini,
Terimakasih
untuk kebaikanmu selama ini yang hampir terhapuskan hanya karena perbuatanmu
yang membuatku patah hati.
Kepada
hatiku yang baru,
Sekarang
sudah tidak apa-apa kan?
Jelas
terasa lebih baik karena sudah di-UPGRADE^^
Patah
Hati Bukanlah Masalah,
Kini
hati ini sudah tidak lagi mempermasalahkannya.
~ ~
~
By : Ruth Gracia
Patah Hati Bukanlah Masalah ♡
1
Singkat aja judulnya jadi Paha Lama..
Loh? Kenapa? ><
'PAtah HAti bukanLAh MAsalah'
Teman-teman! Bangunlah!
Loh? Kenapa? ><
'PAtah HAti bukanLAh MAsalah'
~ ~ ~
Bagi saya, patah hati adalah sesuatu yang menjadi sebuah gaya dalam kehidupan.
Jika kalian belajar tentang gaya, pastilah kalian tahu apa definisinya. Jadi, gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang mengakibatkan sebuah benda mengalami perubahan, baik dalam bentuk arah maupun konstruksi geometris. Untuk pengertian yang lebih lengkap bisa dilihat disini.
Nah, saya menyimpulkan bahwa ketika kita patah hati, secara sadar atau tidak sadar kita ingin berubah. Mengapa demikian? Dari definisi gaya, entah tarikan maupun dorongan, patah hati sudah mencakup keduanya. Patah hati akan membuat semua organ dalam tubuhmu bekerja lebih cepat. Mulai dari jaringan penghasil keringat, cara kerja otak, detak jantung, dan juga jaringan penghasil air mata. ><
Cara kerja otak kita yang biasanya hanya 1kbps, jika patah hati bisa berkali-kali lipat bekerjanya, lhoo hingga 1gbps.
Hal ini dapat diartikan bahwa hal yang kamu hadapi saat itu dan yang membuatmu patah hati itu bisa membuatmu berpikir jauh, bahkan bisa dibilang amat sangat jauh, dan kamu akan bertanya-tanya sendiri, "Lantas, ke depannya saya akan bagaimana?"
Dan itu merupakan hal yang BAGUS, merupakan hal yang BAIK. Tapi... TIDAK AKAN BAGUS dan TIDAK AKAN BAIK jika pemikiranmu sudah sampai di tahap NEGATIF, dan membuat stimulan di tubuhmu melemah, berganti menjadi depresan.
Akibatnya?
Ngga nafsu makan, ngga bisa tidur, males ngomong, males mandi, dsb.
Dan dampaknya... Tau sendirilah, "Hidup Segan Mati Tak Mau".
Atau jika mau didefinisikan lebih rinci lagi, itu sudah seperti ORANG LUMPUH!
Atau jika mau didefinisikan lebih rinci lagi, itu sudah seperti ORANG LUMPUH!
Ya! Lumpuh! Lumpuh dari apa?
'SEMUA HAL YANG BAIK YANG KAMU LAKUKAN SELAMA INI BISA KAMU LUPAKAN HANYA KARENA 1 HAL YANG MEMBUATMU PATAH HATI!'
Why? Kenapa?
Jawabannya sih hanya ada 1,
"Ya... Manusiawi"
Teman-teman! Bangunlah!
Jangan biarkan patah hati merusak tubuhmu!
Jadikanlah patah hati sebagai acuan agar kamu bisa lebih baik lagi!
Kamu merasa bahwa dirimu tidak berguna?
Atau kamu merasa bahwa dirimu tidak pernah dianggap oleh siapapun?
Kalau begitu, BUATLAH MEREKA MEMANDANGMU!
Jika kamu hanya diam dan tidak melakukan sebuah perubahan, atau bahkan malah menjadi depresi, kamu tidak akan mendapat apa-apa. Koreksi dirimu, perbaiki apa yang masih salah di mata orang yang menganggapmu salah. Mereka salah paham terhadap dirimu? Maka buktikanlah! Buktikan bahwa kamu tidaklah seperti apa yang mereka katakan.
Menangis bukanlah sesuatu yang tepat untuk dilakukan saat patah hati. Ubahlah tangisan menjadi keringat.
Ingat kata-kata saya di awal tadi bahwa patah hati adalah sesuatu yang menjadi sebuah gaya dalam kehidupan. Maka tandanya kamu harus bergerak, berusaha, dan buatlah mereka memandangmu. Dengan demikian, Patah Hati Bukanlah Masalah.
~ ~ ~
tulisan ini ditulis oleh orang yang sedang patah hati pada dini hari pukul 03:58 tanggal 7 Juni 2018,
dan dia menyampaikan ucapan terimakasih banyak untuk seseorang yang telah membuatnya patah hati, semoga dirimu yang seketika merasakan patah hati juga bisa sama-sama berjuang^^
dan dia menyampaikan ucapan terimakasih banyak untuk seseorang yang telah membuatnya patah hati, semoga dirimu yang seketika merasakan patah hati juga bisa sama-sama berjuang^^
By : Ruth Gracia
Pentingnya arti sebuah nama ♡
3
Shut up! Ruth isn't Rude!
Halo teman-teman^^ Nama
saya Ruth. Entahlah terdengar seperti apa bagi kalian yang baru pertama kali
mendengarnya. Apakah kalian akan menyanyikan sebuah lagu ketika mendengar nama
saya?
“Why
you gotta be so Rude?”
Shut up! Ruth isn't Rude!
Sebuah
nama pastilah memiliki sebuah arti yang istimewa, bagi pribadi, atau bahkan
akan bisa dilihat oleh setiap orang yang melihat kita dan tentunya yang
mengenal kita.
Pandangan
setiap orang terhadap diri kita pastilah berbeda-beda. Bahkan sering kali
ketika orang lain memberikan komentar terhadap diri kita, kita tidak dapat
menerimanya. Dan kita berpikir bahwa, “Saya rasa saya tidak seperti itu.” Tanpa
kita sadari, setiap orang memiliki penilaiannya masing-masing, dan itu terjadi
di pandangan pertama. Pertama kali bertemu, pertama kali melihat, pertama kali
mengetahui namanya.
Tidakkah
kalian berpikir bahwa nama saya terdengar pasaran? Kalian bahkan mungkin sering
menemukan nama saya di rumah kalian masing-masing, tidakkah kalian
menyadarinya? Baiklah, akan saya sadarkan kalian.
Coba
tambahkan 2 huruf di depan nama saya, lalu sebutkan secara cepat apa yang ada
di pikiran kalian.
Tidak
salah jika kalian langsung berpikir bahwa jika ditambahkan 2 huruf di depan
nama saya maka akan menjadi nama hewan yang biasanya tinggal di tempat-tempat
yang lembab.
Ya..
Apalagi kalau bukan ‘Curuth’?
Tapi
itu akan lebih unik lagi jika dieja, dan akan menjadi ‘C U Ruth’ yang artinya, ‘Sampai
Jumpa Ruth’
Dulu,
ketika saya masih SD, teman-teman saya memanggil saya 'Curuth'. Dan itu berdampak negatif
bagi saya. Saya merasa bahwa nama saya tidaklah bagus sehingga menjadi bahan
bully teman-teman.
Hey,
tidakkah kamu berpikir bahwa sejak lahir, kita diberi nama orang tua kita
pastilah dengan arti nama yang bagus juga. Tolong untuk teman-teman yang
membaca tulisan ini, tolong untuk tidak merubah nama temanmu seenaknya. Karena
dengan begitu, secara tidak sadar kamu ingin dia pergi, kamu ingin merubah nama
temanmu yang sudah dibuat sebagus mungkin dan penuh makna oleh ayah dan ibu
menjadi sia-sia. Tolong jangan seperti itu.
Saya
tidak mau terus-terusan dipanggil ‘C U Ruth’ yang artinya ‘Sampai Jumpa Ruth’
yang mengartikan bahwa teman-teman ingin saya pergi. Tidak, bukan itu yang saya
inginkan, teman-teman. Saya hanya ingin teman-teman memanggil saya dengan nama
saya sendiri.
Dari
nama saya tadi, bagaimana kalau kita buat saja kepanjangannya? Mari kita
rangkai kepanjangan dari nama saya untuk arti yang lebih signifikan tentang
kehidupan saya.
Rajin
Usaha Tiada Henti
R
untuk Rajin
U
untuk Usaha
T
dan H untuk Tiada Henti
Maka
jadilah nama saya, R-U-T-H, RUTH.
Percaya
atau tidak, jika diletakan 1 huruf didepan nama saya, maka artinya adalah BENAR.
Oke, tambahkan huruf T. Lalu akan menjadi T-R-U-T-H, TRUTH.
Bagi
saya, huruf T di depan nama saya adalah inisial seseorang yang paling saya
percaya dalam hidup saya, dan selalu menuntun saya di jalan kebenaran. Siapa
lagi kalau bukan Tuhan? Percaya pada Tuhan, maka Rajin Usaha Tiada Henti saya
akan terbuktikan kebenarannya.
Umur
saya saat ini 14 tahun, seorang pra remaja normal yang sedang mencari jati
dirinya.
Siapakah
saya?
Apa
arti saya hidup di dunia ini?
Untuk
apa saya hidup di dunia ini?
Apakah
saya akan berguna untuk dunia ini?
Dimulai
dari nama saya, saya mulai memperjuangkan arti dari nama saya itu menjadi
sebuah kepribadian saya yang sesungguhnya. Karena ketika ada pepatah yang
mengatakan bahwa ‘Usaha keras tidak akan mengkhianati hasil’, maka saya percaya
bahwa ‘Rajin Usaha Tiada Henti akan membuahkan hasil’.
1
pesan lagi dari saya. Jangan sembarang bongkar pasang nama saya, ya.. Karena
kalau jadinya HURT beda lagi artinya ><
Intinya,
jadilah diri sendiri, dengan namamu sendiri. Jika kamu sudah dilahirkan dan
sudah diberikan nama dengan bagusnya, mengapa kamu masih berpikir untuk bisa
menjadi seperti orang lain?
~ ~ ~
By : Ruth Gracia